Tahukah kamu apa itu profil risiko investasi? Jangan salah, ini merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami sebelum kamu terjun menjadi seorang investor. Dengan mengenali profil risiko investasi masing-masing, kamu dapat memilih jenis instrumen yang tepat serta mengetahui potensi kerugiannya. Selain itu, memahami profil risiko juga akan membantu kamu dalam melakukan diversifikasi investasi. Jadi, sudahkah kamu mengetahui jenis profil risiko investasimu? Jika belum, yuk, simak penjelasan mengenai pengertian serta jenis-jenisnya berikut ini!
Apa itu Profil Risiko Investasi?
Sebelum mengenal jenis-jenisnya, mungkin kamu masih merasa penasaran, apa yang dimaksud dengan profil risiko investasi? Profil risiko investasi adalah indikator atau petunjuk untuk mengetahui tingkat risiko investasi yang bisa ditoleransi atau diterima oleh seorang investor dalam mengalokasikan dananya. Ini termasuk risiko mengenai potensi kerugian akibat volatilitas atau naik turunnya nilai instrumen saham di pasar modal.
Baca juga: Apa Itu Value Investing? Memahami Prinsip dan Strategi untuk Kesuksesan Investasi
Jenis-Jenis Profil Risiko Investasi

Berikut ini adalah berbagai jenis profil risiko investasi yang dapat kamu identifikasi:
1. Sangat Agresif (Risiko Sangat Tinggi)
Sangat agresif adalah jenis profil risiko bagi investor yang sangat berani dalam menghadapi risiko investasi tinggi, dengan harapan mendapatkan tingkat keuntungan yang tinggi pula. Investor tipe ini biasanya sudah memiliki pengalaman yang cukup banyak dan kemampuan untuk menganalisis arah pergerakan pasar ke depan. Mereka cenderung berinvestasi dalam jangka waktu panjang, rata-rata di atas 5 tahun, dan dapat menerima fluktuasi jangka pendek serta menengah. Secara umum, tipe investor ini berani menempatkan sekitar 80% dari dana investasinya ke dalam instrumen investasi dengan fluktuasi tinggi, seperti saham, reksa dana saham, dan instrumen derivatif.
2. Agresif (Risiko Tinggi)
Investor dengan profil agresif cenderung berani menghadapi risiko tinggi dengan tujuan mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu panjang. Mereka biasanya memilih instrumen yang menawarkan potensi keuntungan tinggi, seperti saham, reksa dana, dan cryptocurrency. Umumnya, investor agresif memiliki portofolio aset yang besar dalam saham, sekitar 50-60%. Jangka waktu penanaman modal bagi tipe agresif biasanya lebih panjang, mencapai 5 tahun atau lebih.
3. Moderat (Risiko Menengah)
Investor moderat juga berani menghadapi risiko, namun cenderung lebih berhati-hati dalam memilih instrumen asetnya. Mereka menyeimbangkan antara kerugian dan imbal hasil yang akan didapatkan, sehingga mampu memberikan keuntungan optimal. Jenis instrumen investasi yang dipilih biasanya obligasi, reksa dana campuran, dan pendapatan tetap, dengan portofolio aset yang seimbang. Biasanya, tipe investor moderat memilih jangka waktu investasi antara 1-3 tahun.
4. Balanced (Risiko Menengah Rendah)
Tipe balanced adalah investor yang berhati-hati dalam mengambil risiko, namun tetap mencari peluang pertumbuhan atas investasi dalam jangka waktu pendek hingga menengah. Berbeda dengan tipe agresif dan sangat agresif, tipe ini cenderung memilih instrumen pasar uang dan penempatan pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor pendek antara 3-5 tahun. Mereka biasanya membagi portofolio investasi secara seimbang antara risiko dan potensi keuntungan, misalnya dengan menempatkan 40% dari total dana investasi pada deposito dan SBN.
5. Konservatif (Risiko Rendah)
Investor konservatif lebih memilih instrumen investasi dengan risiko rendah, seperti reksa dana pasar uang atau SBN. Mereka mengutamakan portofolio yang stabil dan cenderung mencairkan dana saat aset mengalami penurunan nilai. Persentase aset yang didominasi oleh profil risiko konservatif biasanya lebih dari 50% berada pada deposit dan obligasi. Sementara itu, ada investor yang menyimpan aset pada reksa dana atau SBN dengan nilai persentase kecil, sekitar 5-10%. Tipe konservatif seringkali didominasi oleh investor pemula yang memilih jangka waktu investasi pendek, sekitar satu tahun.
Baca juga: Rekomendasi Buku Investasi Terbaik yang Wajib Dibaca
Cara Cek Profil Risiko Investasi

Setelah mengetahui berbagai jenis profil risiko investasi, apakah kamu sudah bisa menebak tipe mana yang sesuai dengan karaktermu? Sebelum itu, mari cek profil risiko investasi terlebih dahulu dengan melihat beberapa faktor pendukung berikut ini:
1. Berdasarkan Usia
Umumnya, investor muda cenderung memiliki toleransi risiko yang tinggi. Mereka lebih memilih jangka waktu investasi panjang, sekitar 5 tahun atau lebih. Sementara itu, investor yang mendekati masa pensiun lebih memilih instrumen investasi dengan jangka waktu pendek dan risiko rendah. Generasi muda seringkali menganggap bahwa produk finansial mampu memberikan keuntungan maksimal untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan.
2. Kenali Kondisi Keuangan
Mengetahui dan mengenali kondisi keuangan sangat penting dalam menentukan profil risiko investasi. Jika kamu memiliki kondisi finansial stabil dengan pendapatan cukup besar, kamu bisa mengalokasikan aset pada instrumen dengan risiko tinggi seperti saham. Namun, jika kondisi keuanganmu lebih terbatas, sebaiknya pilih produk dengan risiko rendah seperti obligasi dan deposito.
3. Jumlah Tanggungan
Investor yang memiliki tanggungan, seperti keluarga, cenderung memilih produk investasi berisiko rendah. Sebaliknya, investor yang belum menikah atau tidak memiliki tanggungan lebih berani memilih produk investasi berisiko tinggi.
4. Jumlah Pendapatan
Semakin tinggi penghasilan seorang investor, semakin tinggi pula toleransi risikonya. Sebaliknya, jika pendapatan lebih rendah, dana yang disisihkan untuk investasi juga lebih sedikit, sehingga cenderung memilih produk berisiko rendah.
5. Pengetahuan Investasi
Memiliki pengetahuan dasar tentang investasi sangat membantu dalam menentukan profil risiko. Semakin kamu memahami berbagai jenis investasi, mulai dari potensi keuntungan hingga kerugiannya, semakin tinggi toleransi risikomu.
Baca juga: 4 Metode untuk Menghasilkan Pendapatan Pasif Melalui Reksadana
Kesimpulan
Mengetahui profil risiko investasi sangat penting untuk memahami seberapa besar risiko yang dapat kamu terima dalam berinvestasi. Dengan mengenali jenis-jenis profil risiko dan faktor-faktor pendukungnya, kamu bisa membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan strategis. Semoga penjelasan ini membantu kamu dalam memahami dan menentukan profil risiko investasimu. Selamat berinvestasi dan semoga sukses!
Semoga artikel ini membantu meningkatkan pemahamanmu tentang profil risiko investasi. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami. Selamat berinvestasi dan semoga mendapatkan hasil yang optimal!