Di era modern ini, minat masyarakat terhadap berbagai jenis investasi semakin meningkat, dan menabung saham menjadi salah satu pilihan favorit. Dengan modal yang terjangkau, bahkan untuk masyarakat dengan ekonomi menengah, menabung saham bisa menjadi cara efektif untuk menanamkan modal. Namun, bagaimana sebenarnya cara nabung saham yang tepat dan menguntungkan?
Menabung saham tidak hanya tentang menaruh uang dan menunggu keuntungan. Risiko yang cukup tinggi mengharuskan investor untuk memahami pasar dan merancang strategi yang tepat. Artikel ini akan membantu kamu memahami cara nabung saham dengan lebih baik. Mari kita mulai perjalanan investasi kamu!
Baca juga: Apa Itu Value Investing? Memahami Prinsip dan Strategi untuk Kesuksesan Investasi
Apa Itu Nabung Saham?

Menabung saham adalah proses menyimpan uang dengan membeli saham perusahaan tertentu yang memiliki potensi pertumbuhan. Sama seperti menabung di bank, tetapi media yang digunakan adalah saham, yang merupakan bukti kepemilikan di perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, kamu berhak atas sebagian keuntungan perusahaan tersebut.
Namun, keuntungan besar datang dengan risiko yang sepadan. Oleh karena itu, penting bagi pemula untuk memahami konsep dan strategi menabung saham dengan baik sebelum mulai berinvestasi.
1. Mengenali Profil Risiko Investasi
Langkah pertama dalam menabung saham adalah memahami profil risiko investasi kamu. Ini akan membantu kamu menentukan jenis saham yang sesuai. Misalnya, investor dengan profil risiko agresif mungkin akan memilih saham perusahaan besar dengan fluktuasi harga yang stabil, sementara mereka yang sangat agresif mungkin tertarik pada saham perusahaan baru yang berpotensi memberikan keuntungan besar namun dengan risiko tinggi.
2. Menetapkan Tujuan Investasi
Sebelum mulai menabung saham, tentukan tujuan investasi kamu. Apakah untuk pertumbuhan jangka panjang, pendapatan dari dividen, atau persiapan pensiun? Tujuan yang jelas akan membantu kamu merancang strategi investasi yang tepat.
3. Memilih Platform Investasi Terpercaya
Pilih platform atau perantara investasi yang terpercaya dan sesuai dengan kebutuhan kamu. Pastikan platform tersebut terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki biaya transaksi yang wajar. Misalnya, ONE Trade di OCBC Sekuritas adalah pilihan aman yang terdaftar di OJK dan menawarkan berbagai produk investasi.
4. Menentukan Nominal Menabung di Saham
Tentukan berapa banyak uang yang ingin kamu alokasikan untuk menabung saham. Kamu bisa mulai dengan jumlah kecil, misalnya Rp100.000 per bulan. Yang penting, sesuaikan nominal tersebut dengan kondisi finansial kamu dan pastikan uang tersebut bukan dana untuk kebutuhan pokok.
5. Mempelajari Analisis Saham
Pahami teknik analisis saham, baik fundamental maupun teknikal. Analisis fundamental melibatkan riset terhadap kinerja keuangan perusahaan, manajemen, produk, dan pasar. Sedangkan analisis teknikal menggunakan data historis harga saham untuk memprediksi tren masa depan. Pemahaman yang baik akan membantu kamu membuat keputusan investasi yang bijak.
6. Melakukan Pembelian Saham
Setelah melakukan riset, lakukan pembelian saham melalui platform investasi yang dipilih. Perhatikan biaya transaksi dan waktu yang tepat untuk membeli saham.
7. Rutin Memantau Perkembangan Saham
Investasi saham bukanlah proses pasif. Pantau terus perkembangan saham yang kamu beli, perhatikan berita atau informasi terkini tentang perusahaan tersebut, dan evaluasi apakah investasi kamu masih sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Baca juga: Rekomendasi Buku Investasi Terbaik yang Wajib Dibaca
Keuntungan Menabung Saham

Terdapat beberapa keuntungan menabung saham yang membuatnya banyak dipilih investor, termasuk pemula:
1. Mendapatkan Dividen Saham
Dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen bisa berupa uang tunai atau tambahan saham. Ini adalah pendapatan pasif yang bisa diperoleh tanpa harus menjual saham.
2. Potensi Capital Gain
Capital gain adalah kenaikan nilai saham dari waktu ke waktu. Ketika harga saham yang dibeli naik, kamu bisa menjualnya dengan keuntungan. Ini bisa terjadi karena pertumbuhan perusahaan, kinerja yang baik, atau faktor lain yang meningkatkan nilai saham.
3. Risiko Investasi Saham
Selain keuntungan, investasi saham juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan:
4. Likuiditas
Risiko likuiditas terjadi ketika saham sulit dibeli atau dijual tanpa memengaruhi harga pasar. Hal ini bisa menjadi masalah jika minat investor menurun atau likuiditas saham terbatas.
5. Capital Loss
Capital loss adalah kebalikan dari capital gain, yaitu ketika harga jual lebih rendah dari harga beli saham, mengakibatkan kerugian modal. Ini bisa terjadi karena performa perusahaan yang menurun atau kondisi pasar yang lemah.
6. Suspensi
Suspensi adalah penghentian sementara aktivitas transaksi saham oleh otoritas pasar. Selama masa suspensi, investor tidak bisa melakukan transaksi apapun pada saham tersebut.
Baca juga: PENGERTIAN DAN JENIS PAJAK DAERAH: SEMUA YANG PERLU ANDA KETAHUI
Kesimpulan
Menabung saham bisa menjadi cara efektif untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, tetapi memerlukan pemahaman yang baik dan strategi yang tepat. Dengan mengenali profil risiko, menetapkan tujuan investasi, memilih platform yang tepat, dan memantau perkembangan saham secara rutin, kamu bisa mengoptimalkan keuntungan dari investasi saham.
FAQ tentang Cara Nabung Saham
Q: Berapa minimal modal untuk mulai menabung saham?
A: Modal minimal bisa mulai dari Rp100.000 per bulan, tergantung pada kondisi finansial kamu.
Q: Apakah saham selalu memberikan keuntungan?
A: Tidak selalu. Saham memiliki risiko tinggi dan bisa mengalami kerugian, jadi penting untuk melakukan riset dan memahami pasar.
Q: Apa perbedaan antara dividen dan capital gain?
A: Dividen adalah pendapatan pasif dari laba perusahaan, sedangkan capital gain adalah keuntungan dari kenaikan harga saham.
Dengan panduan ini, kamu siap untuk memulai perjalanan investasi saham. Jangan lupa, riset dan strategi adalah kunci untuk sukses dalam menabung saham. Selamat berinvestasi!