Investasi telah menjadi topik yang populer di kalangan masyarakat, termasuk di kalangan anak muda. Meningkatnya kesadaran finansial didorong oleh perkembangan teknologi dan akses informasi. Namun, banyak yang belum menyadari bahwa setiap investasi memiliki biaya yang perlu dipertimbangkan. Artikel ini akan menjelaskan secara komprehensif mengenai biaya investasi, jenis-jenisnya, cara menghitungnya, serta menjawab beberapa pertanyaan umum.
Apa Itu Biaya Investasi?
Secara sederhana, biaya investasi adalah sejumlah uang yang harus Anda bayarkan setiap kali melakukan transaksi jual beli dalam dunia penanaman modal. Biaya ini bervariasi tergantung pada jenis instrumen investasi dan platform yang Anda gunakan. Biaya ini adalah bagian dari pengelolaan instrumen investasi yang terkait. Meskipun kecil, biaya ini perlu diperhitungkan untuk mendapatkan gambaran akurat mengenai keuntungan investasi.
Baca juga: Apa Itu Value Investing? Memahami Prinsip dan Strategi untuk Kesuksesan Investasi
Jenis-Jenis Biaya Investasi dan Contohnya

1. Biaya Investasi Saham
Jika Anda berinvestasi pada saham, berikut adalah beberapa biaya yang perlu Anda ketahui:
- Pajak Penghasilan (PPh): 0,01%
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN): 0,03%
- Biaya Transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI): Total 0,04%
- Komisi Broker: 0,15% hingga 2,5% atau 0,25% hingga 0,35% (termasuk PPN)
2. Biaya Investasi Reksa Dana
Untuk reksa dana, biaya bisa berasal dari investor, reksa dana itu sendiri, atau perusahaan manajer aset:
- Switching Fee: Biaya pengalihan reksa dana dalam manajer investasi yang sama
- Redemption Fee: Biaya saat menjual kembali reksa dana
- Subscription Fee: Biaya saat membeli unit reksa dana
- Biaya Transfer Bank
3. Biaya Investasi Emas
Investasi emas, baik fisik maupun digital, juga memiliki biaya:
- Biaya Penyimpanan: Jika menyimpan emas pada lembaga tertentu
- Biaya Transaksi: Sesuai platform yang digunakan
- Pajak Penghasilan (PPh): 0,09% (tanpa NPWP) atau 0,45% (dengan NPWP)
- Biaya Cetak: Untuk bentuk fisik, mulai dari Rp70.000 hingga Rp100.000 per gram emas
4. Biaya Investasi Obligasi Negara Ritel (ORI)
Untuk ORI, biaya-biaya berikut perlu diperhatikan:
- Pajak Penghasilan (PPh): 15%
- Biaya MHP (Minimum Holding Period)
- Pembelian di Pasar Perdana
- Biaya Materai
- Biaya Transfer Dana
- Penyimpanan Rekening Dana Surat Berharga
- Pelunasan Pokok ORI
- Pembelian Kembali
Baca juga: Rekomendasi Buku Investasi Terbaik yang Wajib Dibaca
Cara Menghitung Biaya Investasi
Menghitung biaya investasi sangat penting untuk mengetahui total dana yang perlu dipersiapkan dan memperkirakan keuntungan bersih. Berikut contoh cara menghitung biaya investasi pada saham:
Misalnya, Anda memiliki aset saham A sebesar Rp5.000.000 atau setara dengan 10 lot saham. Anda ingin menjual aset tersebut setelah memperoleh keuntungan dengan harga Rp500 per lembar. Berikut perhitungannya:
- Transaksi Jual: 10 x 100 x Rp500 = Rp5.000.000
- Komisi Broker: 0,05% x Rp5.000.000 = Rp2.500
- Levy: 0,04% x Rp5.000.000 = Rp2.000
- PPN: 0,03% x Rp5.000.000 = Rp1.500
- PPh: 0,1% x Rp5.000.000 = Rp5.000
- Total Dana Diterima: Rp4.989.000
Baca juga: 4 Metode untuk Menghasilkan Pendapatan Pasif Melalui Reksadana
Pertanyaan Umum Mengenai Biaya Investasi
1. Apakah biaya investasi berbeda untuk setiap jenis instrumen?
Ya, biaya investasi bervariasi tergantung pada jenis instrumen dan platform yang digunakan.
2. Apakah biaya investasi selalu besar?
Tidak, umumnya biaya investasi relatif kecil dan tidak mengurangi keuntungan secara signifikan.
3. Bagaimana cara meminimalkan biaya investasi?
Pilih platform dengan biaya rendah dan pastikan Anda memahami semua biaya yang terkait sebelum berinvestasi.
Kesimpulan
Memahami biaya investasi sangat penting untuk mengoptimalkan keuntungan Anda. Biaya-biaya ini, meskipun kecil, dapat mempengaruhi total keuntungan yang Anda peroleh dari investasi. Dengan mengetahui jenis-jenis biaya dan cara menghitungnya, Anda dapat merencanakan investasi dengan lebih baik dan memastikan keuntungan maksimal.
Maka dari itu, selalu perhitungkan biaya investasi sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Jangan lupa, setiap instrumen investasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, termasuk dari sisi biaya. Selamat berinvestasi dengan bijak!